KAB BANDUNG, Dikte.id | Warga Komplek Parahyangan Kencana (Parken) khususnya di Blok D dan Blok F RW 10, Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah namun belum juga mendapatkan perbaikan.
Menurut salah seorang warga Blok D, Jaenal, jalan tersebut sebenarnya telah masuk dalam kewenangan Pemerintah Kabupaten Bandung setelah diserahterimakan melalui proses serah terima Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) dari pengembang kepada Pemkab Bandung.
Namun hingga saat ini, belum ada tindakan nyata dari pemerintah untuk memperbaiki kondisi jalan utama Parken yang merupakan salah satu perumahan terbesar di Kabupaten Bandung. Bahkan saat ini kondisinya semakin memprihatinkan.
“Kami sudah lama tinggal di sini, dan jalan ini semakin rusak. Padahal, kami dengar sudah diserahkan ke pemerintah kabupaten. Tapi kok belum ada perbaikan juga,” ungkap Jaenal, salah satu warga setempat.
Jalan yang berlubang besar dan penuh genangan air seolah menjadi pemandangan biasa di perumahan yang lokasi tak jauh dari ibu kota Kabupaten Bandung itu.
Terlebih ketika turun hujan. Genangan-genangan besar mirip kolam bertebaran di sepanjang jalan. Bahkan permukaan yang tidak rata sering menimbulkan kecelakaan dan membahayakan para pengendara.
Tak sedikit pengendara sepeda motor yang nyaris terjatuh akibat menghindari lubang-lubang besar yang bertebaran di Jalan Bhayangkara itu.
Warga berharap agar Pemerintah Kabupaten Bandung segera turun tangan untuk melakukan perbaikan. “Kami hanya minta jalan diperbaiki, demi keselamatan dan kenyamanan warga,” tambah warga lainnya.
Meski demikian, warga juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna yang secara bertahap telah memperbaiki jalan utama dari Polresta Bandung hingga Pasar Parken yang kondisinya sudah dicor.
“Memang baru jaman Bupati Kang DS jalan utama Parken dari Polres hingga pasar sudah dicor. Jaman bupati sebelumnya, jalan ini rusak banget. Mudah-mudahan pengecoran ini terus berlanjut hingga seluruh jalan utama,” ujar warga lainnya, Didan. (**)