Kades Wangunjaya Diduga Korupsi, Warga Tuntut Mundur dan Segel Kantor Desa

- Jurnalis

Rabu, 30 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CIANJUR, Dikte.id | Ratusan warga Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa (29/7/2025), menuntut Kepala Desa Jaelani mundur dari jabatannya karena diduga terlibat kasus korupsi.

Pantauan di lapangan, massa berjalan kaki (long march) sejauh satu kilometer menuju kantor desa. Mereka membawa berbagai poster tuntutan dan melakukan orasi menolak kepemimpinan Jaelani yang dinilai tidak transparan dan sarat penyimpangan.

Koordinator aksi, Maulana, menyebut dugaan korupsi mencakup penyalahgunaan Dana Desa (DD), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dana ketahanan pangan, serta anggaran pembangunan jalan lingkungan. Total kerugian negara ditaksir mencapai Rp800 juta untuk tahun anggaran 2024.

“Kades tidak tertib dalam menjalankan tugas. Tidak ada koordinasi dalam penggunaan anggaran desa. Bahkan, dia mengambil sisa anggaran hingga 30 persen,” ujar Maulana di lokasi aksi.

Ia menambahkan bahwa pengelolaan anggaran desa diduga menyalahi aturan karena semua pembelanjaan dilakukan langsung oleh kades tanpa melalui musyawarah bersama lembaga desa maupun masyarakat.

Warga mendesak agar Kepala Desa Jaelani segera mundur dan memberikan klarifikasi terbuka terkait dugaan penyimpangan tersebut. Jika tuntutan tak dipenuhi, massa mengancam akan menyegel kantor desa.

Aksi unjuk rasa dijaga ketat aparat kepolisian dan TNI. Setelah melakukan orasi, perwakilan warga akhirnya diterima untuk audiensi dengan kepala desa.

Dalam audiensi tersebut, Jaelani menyatakan belum bersedia mundur sebelum ada keputusan hukum tetap dari pengadilan. Ia mengaku sudah beberapa kali diperiksa terkait kasus tersebut.

“Saya sudah beberapa kali diperiksa. Jadi, apakah saya akan mundur atau tidak, akan ditentukan setelah ada keputusan dari pihak hukum,” tegasnya.

Karena tidak puas dengan jawaban tersebut, warga akhirnya menyegel kantor desa dengan kayu sebagai bentuk kekecewaan. Namun setelah pembacaan kesepakatan, dan situasi dianggap kondusif, massa membubarkan diri dengan tertib. ***

Berita Terkait

Kolaborasi Oknum Wartawan dan Kantor LBH, Kades dan Sekdes Jadi Korban Pemerasan
Laka Lantas di Cisurupan, Polisi Gerak Cepat Evakuasi Korban dan Truk Terguling
Warga Desa Citeureup Keluhkan Maraknya Pembuangan Sampah Sembarangan di Pinggir Jalan
Agenda Unras Gerakan Masyarakat Bersatu, Bupati Sumedang Minta Keharmonisan Warga Tetap Dijaga
Ribuan Driver Online Turun ke Jalan, Polisi Garut Jaga Kondusif dengan Cara Humanis
Dalam Rangka HUT RI ke-80, GP Anshor Jabar Meriahkan Gowes Kemerdekaan
Polsek Leles Rawat Lahan Jagung 1 Hektar, Wujud Nyata Dukungan Ketahanan Pangan
Dinas PUTR Gerak Cepat Tangani Longsor di Kadakajaya

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 22:45 WIB

Kolaborasi Oknum Wartawan dan Kantor LBH, Kades dan Sekdes Jadi Korban Pemerasan

Kamis, 11 September 2025 - 18:12 WIB

Laka Lantas di Cisurupan, Polisi Gerak Cepat Evakuasi Korban dan Truk Terguling

Senin, 8 September 2025 - 14:13 WIB

Warga Desa Citeureup Keluhkan Maraknya Pembuangan Sampah Sembarangan di Pinggir Jalan

Minggu, 31 Agustus 2025 - 16:18 WIB

Agenda Unras Gerakan Masyarakat Bersatu, Bupati Sumedang Minta Keharmonisan Warga Tetap Dijaga

Jumat, 29 Agustus 2025 - 19:02 WIB

Ribuan Driver Online Turun ke Jalan, Polisi Garut Jaga Kondusif dengan Cara Humanis

Berita Terbaru

REGIONAL

150 Warga Jalani Operasi Katarak Gratis Program UNPAD

Selasa, 30 Sep 2025 - 15:43 WIB

REGIONAL

Kabupaten/Kota Wajib Bentuk Lembaga Aduan MBG

Selasa, 30 Sep 2025 - 15:32 WIB