dr. Erma Charlotte: Hipertensi Jadi Penyakit Terbanyak di Cek Kesehatan Gratis Citeureup

- Jurnalis

Kamis, 28 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandung (BR.NET).- Ratusan warga memadati kegiatan bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar di RW 05 Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Kamis (28/8/2025).

Acara ini lahir dari kolaborasi berbagai pihak, di antaranya AMAN Indonesia (Asian Muslim Action Network), Jaringan Inisiatif Strategis untuk Perdamaian (JISRA), Rumah Sakit Imanuel, Gerakan Kristen Pasundan (GKP) Dayeuhkolot, Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA), Yayasan RS Imanuel Herman Genten KAPAPANCEN, serta Pemerintah Desa Citeureup.

Tokoh masyarakat sekaligus Penasehat PRIMA, Tri Rahmanto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat, tetapi juga sebagai ruang kebersamaan lintas iman.

“Kami ingin masyarakat terbantu dengan layanan kesehatan gratis, sekaligus memperkuat kebersamaan dan kepedulian antarwarga tanpa memandang perbedaan,” ucap Tri Rahmanto.

Dalam kegiatan ini, RS Imanuel menurunkan 5 dokter, 6 perawat, dan 6 apoteker. Layanan kesehatan gratis tersebut diperuntukkan bagi lebih dari 200 warga yang datang dari berbagai wilayah, mulai dari RW 16, RW 5, RW 17, RW 1, hingga RW 11.

Namun, satu pasien bernama Riki, warga RW 07 RT 01, harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut karena mengalami hepatitis dengan radang pada perut.

Dokter RS Imanuel, dr. Erma Charlotte M., menyebutkan bahwa penyakit yang paling banyak ditemukan dari hasil pemeriksaan adalah hipertensi (tekanan darah tinggi) dan infeksi saluran pernapasan.

“Mayoritas pasien yang saya periksa menderita hipertensi. Banyak juga yang mengalami infeksi saluran pernapasan. Hal ini penting untuk ditindaklanjuti, karena sebagian besar warga jarang memeriksakan kesehatan ke puskesmas, mungkin karena faktor jarak atau kesibukan,” jelasnya.

Selain itu, dr. Erma juga menyoroti adanya indikasi TBC (Tuberkulosis) pada beberapa anak yang mengalami berat badan rendah. Meski belum bisa dipastikan, ia menegaskan pentingnya screening TBC terutama bagi anak-anak dengan pertumbuhan yang kurang optimal.

Menurut dr. Erma, antusiasme warga cukup tinggi, terutama dari kalangan lansia yang datang untuk memeriksakan diri.

“Kegiatan seperti ini sangat baik untuk tracing kesehatan. Warga cukup antusias, dan ini kesempatan bagi kami untuk memberikan edukasi agar pengobatan tidak berhenti hanya sampai di sini, melainkan harus berkelanjutan,” tambahnya.

Ia juga berpesan agar warga yang menderita penyakit kronis seperti hipertensi tidak berhenti mengonsumsi obat setelah acara selesai.

“Obat yang diberikan di sini hanya untuk beberapa hari. Setelah itu harus ada tindak lanjut ke puskesmas atau rumah sakit agar pengobatan berjalan kontinu,” tegasnya.

Menutup keterangannya, dr. Erma berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut.

“Harapan saya, kegiatan ini jangan hanya sekali. Siapa pun penyelenggaranya, yang penting bisa membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan,” Tuturnya

Salah seorang perwakilan GKP ( Gereja Kristen Pasundan) Dayeuhkolot Klip, menuturkan dirinya sangat mengapresiasi Bhakti Sosial Cek kesehatan yang digelar di RW 05 Desa, Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot.

Kegiatan ini akan terus disosialisasikan,semoga dapat mengedukasi masyarakat dan berdampak positif serta di terima oleh masyarakat,dengan kegiatan ini kita semua bisa bekerjasama, serta menciptakan kedamaian”ucapnya

Menurutnya, dengan adanya kegiatan ini harapan kami semoga masyarakat semakin sehat, sejahtera,dan bisa melakukan banyak hal bersama sama”harapnya

“Saya optimis bahwa di gelarnya Bhakti sosial program cek kesehatan gratis kepada masyarakat yang kurang mampu dan kelompok rentan dapat berjalan dengan baik,” ujar dia.***

Berita Terkait

Forum Wartawan Kebangsaan Mendesak Evaluasi Deputi dan Kabiro Pers Istana
Berikut Nama – Nama Pengurus PWI Pusat Periode 2025 – 2030
“Kagok Edan, Jawara Sakalian!” Warnai HUT ke-4 ORARI Kabupaten Bandung
HCB Percaya Ahmad Munir Mampu Menjalankan Tugas Ketua PWI Pusat dengan Baik
Diduga Ketua PWI Depok Tidak Paham Aturan Organisasi
Bandung Rumah Kita, Jangan Ganggu Bandung, Itu Kata Kang DS
Lima Tahun ke Depan, PWI Pusat Dipimpin Akhmad Munir
Kongres PWI 2025 Digelar, Momentum Akhiri Dualisme Organisasi Wartawan

Berita Terkait

Senin, 29 September 2025 - 15:38 WIB

Forum Wartawan Kebangsaan Mendesak Evaluasi Deputi dan Kabiro Pers Istana

Senin, 15 September 2025 - 16:36 WIB

Berikut Nama – Nama Pengurus PWI Pusat Periode 2025 – 2030

Minggu, 7 September 2025 - 12:57 WIB

“Kagok Edan, Jawara Sakalian!” Warnai HUT ke-4 ORARI Kabupaten Bandung

Kamis, 4 September 2025 - 08:51 WIB

HCB Percaya Ahmad Munir Mampu Menjalankan Tugas Ketua PWI Pusat dengan Baik

Rabu, 3 September 2025 - 21:53 WIB

Diduga Ketua PWI Depok Tidak Paham Aturan Organisasi

Berita Terbaru

REGIONAL

150 Warga Jalani Operasi Katarak Gratis Program UNPAD

Selasa, 30 Sep 2025 - 15:43 WIB

REGIONAL

Kabupaten/Kota Wajib Bentuk Lembaga Aduan MBG

Selasa, 30 Sep 2025 - 15:32 WIB