Sumedang, Dikte.id – Peringatan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus 2025, dimeriahkan di berbagai daerah seluruh penjuru negeri, termasuk di tingkat RT/RW. Tradisi perayaan ini umumnya berlangsung sederhana namun khidmat, dengan rangkaian kegiatan yang diatur sesuai kondisi lingkungan setempat.
“Hal ini, menjadi momentum kebersamaan warga untuk menguatkan rasa nasionalisme dan mempererat hubungan antarwarga,” ungkap Ketua RW 10, Agus Nurfido, saat ditemui di lokasi giat, Sabtu 30 Agustus 2025.
Secara umum, sebutnya, rangkaian acara mulai dari perlombaan, kreasi anak, santunan anak yatim, tabligh akbar dan khitanan massal pada peringatan HUT RI ke-80 di RW 10 Dusun Kojengkang, Desa Licin, Kecamatan Cimalaka, sudah berjalan hampir sebulan lamanya.
“Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih kepada karangtaruna, Himpako, para donatur dan semua pihak atas partisipasinya, sehingga semua kegiatan dapat terselenggara,” ujarnya.
“Saya sangat terharu, terutama kepada Himpunan Pemuda Pemudi Kojengkang (Himpako) yang nggak diduga dengan berjibaku mereka terketuk hatinya demi suksesnya semua acara,” kata Agus dengan nada bangga.
Ditambahkan Anggun Nurul Hidayat, selaku Ketua Himpako RW 10 sekaligus Ketua Panitia HUT ke-80 RI di Dusun Kojengkang, bahwa kegiatan malam puncak dimeriahkan oleh Wayang Dakwah Cepot Nyantri Dalang Ki Anton Wartono dari Cilacap.
“Giat Himpako Dusun 4 Kojengkang Desa Licin ini, bertajuk ‘Pageuh Keupeul Teuas Peureup Jauh Awur’ (lekat persaudaraan, gigih, pemberi, bersifat dermawan), lebih ke silaturahmi antar warga,” tegas Anggun.
Menurutnya, momen HUT RI tahun ini lebih mengedepankan kepada kegiatan sosial, yang bersumber dari iuran warga, pelaku usaha dan donatur (sponsor) utama dari pengusaha galian pasir di wilayah Cimalaka, yakni CV. MGP dibawah pimpinan (owner) Hj. Cinta & H. Asep.
“Awal perencanaan, semula tidak direncanakan, hanya muncul spontanitas dari gagasan baik yang di implikasikan Himpako,” ungkapnya.
“Semua kegiatan berbentuk sosial dengan modal keyakinan. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini berkelanjutan, berpariasi, terbuka, adaptif terhadap keluhan dan aspirasi masyarakat, salah satunya lebih peka atas proses edukasinya,” tukasnya.
Tabligh Akbar Cepot Dakwah ini diisi tausiyah Ki Anton Wartono, lantunan ayat suci Al-Qur’an, sholawat, doa bersama untuk keselamatan bangsa, serta refleksi nilai perjuangan para pahlawan kemerdekaan.
Terpantau, selain siraman rohani acara ini juga spektakuler dengan sebuah kejutan pembagian door prize sebagai bentuk apresiasi kepada para peserta yang telah berpartisipasi dalam syiar Islam di Dusun Kojengkang.
Acara ditutup do’a bersama memohon keberkahan, kedamaian, dan kemajuan bagi bangsa Indonesia, khususnya untuk Sumedang yang semakin berkah. ***