Rancabali, Dikte.id – Kegiatan khitanan massal yang digelar H. Uus Suryana, pemilik Villa dan Dusun Strawberry Walini, Kamis (21/8/2025), mendapat apresiasi luar biasa dari Anggota DPRD Kabupaten Bandung Fraksi PKB, Hadiat, S.Pd. Sebanyak 45 anak dari berbagai daerah, mulai dari Rancabali, Ciwidey, Pasirjambu, hingga Cianjur dan Katapang, mengikuti acara penuh makna tersebut.
Dalam sambutannya, Hadiat menegaskan bahwa kegiatan yang dilakukan H. Uus tidak bisa dipandang sebelah mata. Menurutnya, khitanan massal ini adalah bukti nyata kepedulian, keikhlasan, dan komitmen sosial yang lahir dari hati seorang tokoh masyarakat.
“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada H. Uus Suryana. Beliau dengan ketulusan hati, tanpa meminta dukungan dari pihak manapun, mampu melaksanakan khitanan massal yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat luas. Ini bukan hal yang mudah, tapi beliau menjalaninya dengan semangat yang luar biasa. Saya sangat salut dan bangga,” ungkap Hadiat.
Ia melanjutkan, “Kegiatan ini sama sekali bukan bentuk merendahkan atau menghinakan tingkat kesejahteraan masyarakat, melainkan sebuah syiar Islam yang penuh makna. H. Uus telah menunjukkan bahwa membantu sesama tidak memerlukan banyak alasan, cukup niat tulus dan komitmen. Inilah teladan yang patut dicontoh, karena sejatinya kepemimpinan itu hadir bukan hanya lewat jabatan, tapi lewat kepedulian.”
Lebih jauh, Hadiat memberikan doa dan pesan khusus bagi anak-anak peserta khitanan massal. “Semoga anak-anak yang mengikuti khitanan ini kelak tumbuh menjadi generasi yang sehat, kuat, berakhlak mulia, serta membawa manfaat bagi agama, bangsa, dan negara. Semoga langkah kecil hari ini menjadi awal perjalanan besar mereka dalam menapaki masa depan yang penuh keberkahan.”
Hadiat juga berharap semangat yang ditunjukkan H. Uus bisa menjadi inspirasi bagi tokoh masyarakat lainnya di Kabupaten Bandung. “Kalau setiap orang memiliki kepedulian seperti ini, saya yakin Kabupaten Bandung akan semakin maju, bukan hanya secara pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan sosial dan spiritual,” pungkasnya.
Selain menerima santunan, anak-anak peserta juga dihibur dengan berbagai pertunjukan seni dan hiburan tradisional, termasuk naik kuda renggong yang menambah semarak acara. Keceriaan mereka menjadi simbol bahwa kebahagiaan dapat tercipta ketika ada kepedulian tulus dari sesama, pungkasnya.
*(Heri).