FWK Desak Reformasi Polri demi Kembalinya Kepercayaan Publik

- Jurnalis

Kamis, 9 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Dikte.id — Forum Wartawan Kebangsaan (FWK) menyerap satu pesan kuat dari masyarakat: mereka merindukan polisi yang kembali mengayomi, bukan sekadar melindungi dan melayani. Kesimpulan itu mengemuka dalam diskusi FWK yang digelar di Kantor Biro Jakarta Harian Suara Merdeka, Rabu (8/10).

“Reformasi Polri yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto sangat tepat. Sudah lebih dari 20 tahun sejak UU Polri lahir, kini saatnya diperbarui sesuai perkembangan zaman,” ujar Koordinator FWK, Raja Parlindungan Pane.

Dalam forum itu, sejumlah wartawan senior mengkritisi perilaku aparat yang dinilai menjauh dari fungsi utamanya. Polisi dianggap tak lagi fokus mengayomi rakyat, pelayanan sering disertai pamrih, dan perlindungan kerap hanya slogan. Mereka menyinggung insiden demonstrasi Agustus lalu, ketika seorang peserta tewas terlindas, dan beberapa mahasiswa serta aktivis malah ditangkap saat menyuarakan aspirasi.

Pengamat kebijakan publik Agus Wahid sebagaimana dikutip dari VOI.id, mengatakan, data Global Corruption Barometer (GCB) Transparancy International menunjukkan lembaga kepolisian berada di urutan kelima paling korup di Indonesia, dengan tren kenaikan mencapai 65 persen dalam sepuluh tahun terakhir. “Perlakuan istimewa terhadap institusi ini justru memunculkan keberanian melakukan penyalahgunaan wewenang, termasuk korupsi,” ujarnya.

Koordinator Polkam FWK, Iqbal Irsyad yang juga Pemred VOI, menegaskan, “Masyarakat merindukan polisi yang tulus mengayomi rakyat. Tanpa pamrih. Tanpa kenal lelah.”

Sejak pemisahan Polri dari ABRI pada era Presiden Megawati Soekarnoputri, publik sempat berharap reformasi membawa perubahan. UU Nomor 2 Tahun 2002 memberi dasar bagi Polri untuk mandiri, profesional, dan modern. Namun, di lapangan banyak ditemukan hal-hal yang merusak nama baik polisi.

FWK menilai, seperti dikatakan Raja Parlindungan Pane, reformasi Polri harus mengembalikan ruh kepolisian sebagai pelindung rakyat, bukan penguasa. Polisi seharusnya hadir sebagai penegak hukum yang humanis dan menjadi sandaran terakhir masyarakat, bukan sumber ketakutan. ***

Berita Terkait

Laskar Prabowo 08 Karangpawitan Jalin Sinergitas dengan Forkopimcam
Amang Ester, Berharap Kepedulian Para Pentahilix Pada Peningkatan Infrastruktur Rutilahu
Kang DS, Akan Libatkan Para Ojol dan Komunitas Ojeg Dalam Padat Karya
Forum Wartawan Kebangsaan Mendesak Evaluasi Deputi dan Kabiro Pers Istana
Berikut Nama – Nama Pengurus PWI Pusat Periode 2025 – 2030
“Kagok Edan, Jawara Sakalian!” Warnai HUT ke-4 ORARI Kabupaten Bandung
HCB Percaya Ahmad Munir Mampu Menjalankan Tugas Ketua PWI Pusat dengan Baik
Diduga Ketua PWI Depok Tidak Paham Aturan Organisasi

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 19:11 WIB

Laskar Prabowo 08 Karangpawitan Jalin Sinergitas dengan Forkopimcam

Kamis, 9 Oktober 2025 - 08:00 WIB

FWK Desak Reformasi Polri demi Kembalinya Kepercayaan Publik

Selasa, 7 Oktober 2025 - 21:11 WIB

Amang Ester, Berharap Kepedulian Para Pentahilix Pada Peningkatan Infrastruktur Rutilahu

Selasa, 7 Oktober 2025 - 14:17 WIB

Kang DS, Akan Libatkan Para Ojol dan Komunitas Ojeg Dalam Padat Karya

Senin, 29 September 2025 - 15:38 WIB

Forum Wartawan Kebangsaan Mendesak Evaluasi Deputi dan Kabiro Pers Istana

Berita Terbaru

HUMANIORA

Program BAZNas, Bayar Zakat Infak Sedekah Bisa Lewat QRIS

Kamis, 9 Okt 2025 - 14:43 WIB

ORGANISASI

FWK Desak Reformasi Polri demi Kembalinya Kepercayaan Publik

Kamis, 9 Okt 2025 - 08:00 WIB